Budaya
0
Kediri – Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2019 dibuka dengan Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias, Minggu (7/7). Peserta melakukan long march mulai dari depan Kantor Pemkab Kediri di kawasan Simpang 5, bergerak menuju depan Kantor Bank Daerah SLG. Ribuan orang tumplek blek di acara tersebut. Sejak pagi, kesibukan di area Kantor Pemkab Kediri sudah terlihat. Beberapa orang dengan costum menarik mulai berdatangan. Termasuk sejumlah kendaraan roda empat yang dihias sedemikian rupa. Makin lama, suasana semakin ramai. Masyarakat pun berbondong-bondong menuju lokasi. Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno menyambut antusias Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias ini. Begitu pun dengan masyarakat setempat. Mereka memadati sepanjang jalan yang dilalui rombongan peserta. Semua tampak bersuka cita. Bukan hanya kaum millenial yang sibuk mengabadikan moment, tetapi hadir pula orang tua dan anak-anak. “Ini acara kita. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Termasuk untuk para wisatawan dari luar daerah dan mancanegara. Kami bersyukur acara berlangsung meriah. Inilah yang kita harapkan. Selamat datang juga para konsulat asing yang hadir di acara ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang telah mendukung acara ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri,Adi Suwignyo menjelaskan, Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2019 sudah dipersiapkan sejak lama. Panitia sudah menggodognya sejak jauh-jauh hari agar acara berlangsung meriah dan sukses. Terlebih, kegiatan ini masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenpar. Prinsipnya, jangan sampai mengecewakan.
“Kami sangat berterimakasih atas dukungan Kemenpar. Segenap panitia dan pengisi acara akan berupaya maksimal agar kegiatan ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Dari event ini, kami berharap budaya dan pariwisata Kediri lebih dikenal masyarakat luas,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019 berlangsung selama satu minggu, tanggal 7-13 Juli. Ada banyak keseruan yang ditampilkan pada kegiatan ini. Beragam seni dan budaya bakal disajikan dengan penuh kreatifitas.
“Konsep kegiatan dikemas sangat komplit. Ada banyak daya tarik yang ditampilkan. Nuansa tradisional dan modern disandingkan sehingga saling menguatkan. Dengan treatment seperti ini, beragam tradisi dan budaya akan lestari. Empati besar akan diberikan para millenial karena mereka juga diberikan space berkreasi,” terangnya.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, Parade Budaya dan Mobil Hias hanyalah salah satu dari serangkaian kegiatan menarik yang bakal ditampilkan hingga penutupan event nanti. “Ada banyak keseruan yang bisa dinikmati. Seperti Pagelaran Kesenian dan Pentas Kreatifitas, Pagelaran Panji ‘Rwa Bhineda Nunggal Rasa’, Tari Kolosal 1.000 Barong, Kediri Street Food Festival, dan lain-lain. Rasanya gak bakal nyesel datang ke acara ini,” tegasnya. Kepala Bidang Pemasaran I Area Jawa Kemenpar, Wawan Gunawan, Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dijamin menarik. Kontennya sangat beragam dan disajikan secara padat. “Pengunjung tidak akan bosan menikmati sajian demi sajian, karena ada kreatifitas yang bisa disimak,” ungkapnya. Masih menurutnya, budaya menjadi salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan untuk mendatangkan wisatawan. Sebab, 60% wisatawan mancanegara datang ke Indonesia karena budaya. Selebihnya karena alam (35%), dan faktor buatan (5%). “Budaya harus terus dilestarikan. Iya yakin, semakin budaya dilestarikan, maka akan makin mensejahterakan. Karenanya, para penggiat kebudayaan harus mampu menghasilkan daya kreasi yang bernilai komersil tinggi,” tandasnya.
Parade Budaya dan Mobil Hias, Jutaan Mata Terpukau di Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2019
Kediri – Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2019 dibuka dengan Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias, Minggu (7/7). Peserta melakukan long march mulai dari depan Kantor Pemkab Kediri di kawasan Simpang 5, bergerak menuju depan Kantor Bank Daerah SLG. Ribuan orang tumplek blek di acara tersebut. Sejak pagi, kesibukan di area Kantor Pemkab Kediri sudah terlihat. Beberapa orang dengan costum menarik mulai berdatangan. Termasuk sejumlah kendaraan roda empat yang dihias sedemikian rupa. Makin lama, suasana semakin ramai. Masyarakat pun berbondong-bondong menuju lokasi. Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno menyambut antusias Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias ini. Begitu pun dengan masyarakat setempat. Mereka memadati sepanjang jalan yang dilalui rombongan peserta. Semua tampak bersuka cita. Bukan hanya kaum millenial yang sibuk mengabadikan moment, tetapi hadir pula orang tua dan anak-anak. “Ini acara kita. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Termasuk untuk para wisatawan dari luar daerah dan mancanegara. Kami bersyukur acara berlangsung meriah. Inilah yang kita harapkan. Selamat datang juga para konsulat asing yang hadir di acara ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang telah mendukung acara ini,” ujarnya.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, Parade Budaya dan Mobil Hias hanyalah salah satu dari serangkaian kegiatan menarik yang bakal ditampilkan hingga penutupan event nanti. “Ada banyak keseruan yang bisa dinikmati. Seperti Pagelaran Kesenian dan Pentas Kreatifitas, Pagelaran Panji ‘Rwa Bhineda Nunggal Rasa’, Tari Kolosal 1.000 Barong, Kediri Street Food Festival, dan lain-lain. Rasanya gak bakal nyesel datang ke acara ini,” tegasnya. Kepala Bidang Pemasaran I Area Jawa Kemenpar, Wawan Gunawan, Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dijamin menarik. Kontennya sangat beragam dan disajikan secara padat. “Pengunjung tidak akan bosan menikmati sajian demi sajian, karena ada kreatifitas yang bisa disimak,” ungkapnya. Masih menurutnya, budaya menjadi salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan untuk mendatangkan wisatawan. Sebab, 60% wisatawan mancanegara datang ke Indonesia karena budaya. Selebihnya karena alam (35%), dan faktor buatan (5%). “Budaya harus terus dilestarikan. Iya yakin, semakin budaya dilestarikan, maka akan makin mensejahterakan. Karenanya, para penggiat kebudayaan harus mampu menghasilkan daya kreasi yang bernilai komersil tinggi,” tandasnya.
Reporter : Dwi.s
Editor : Kallo
Via
Budaya