Adventorial
0
Ribuan Masyarakat Memadati Haul Mbah Nur Wakid Dan Bersih Desa Tulungrejo
Onairfm Kediri,-Bersih desa serta haul Mbah Nur Wakid yang ke 181 telah menjadi
sebuah tradisi yang wajib setiap tahunnya dilaksanakan di Desa Tulungrejo
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Kegiatan ini diikuti 10 ribu warga yang berada
di desa tersebut baik dari warga lokal maupun luar serta tidak lupa penampilan
drum band dari sekolah yang berada diwilayah Tulungrejo. Desa Tulungrejo,
Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri masih melestarikan tradisi bersih desa sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersih desa biasa digelar dengan
berbagai ritual selamatan dan pengajian untuk dipersembahkan kepada Mbah Nur
Wakid orang yang pertama kali babat desa Tulungrejo.
Persembahan tumpeng diberikan sebagai wujud rasa syukur atas berkah yang diberikan Sang Pencipta sekaligus untuk menjauhkan desa dari malapetaka. Tradisi bersih desa di Tulungrejo rutin diadakan satu tahun sekali. Pemerintah Desa (Pemdes) Tulungrejo mengemas acara dengan pengajian. Pengajian diadakan supaya warga terhibur serta tidak lupa nikmat yang diberikan Allah . ” kata Kepala Desa Tulungrejo A.Wahyudiono. kepada Reporter Onairfm
Wahyudiono menuturkan rangkaian ritual bersih desa biasa diawali sejak pagi hingga malam hari di masjid Mbah Nur Wakid yang merupakan orang yang pertama babat desa Tulungrejo. Kegiatan pada siang hari meliputi ritual bersih desa,kirab dan makan bersama sebagai simbol kerukunan warga. Setelah itu, warga juga bisa menyaksikan pengajian dengan penceramah Gus Achmad Muwafig dari Jogjakarta pada malam hari.
Pemdes Tulungrejo berharap kegiatan bersih desa bisa terus dilestarikan. Bersih desa merupakan warisan budaya yang wajib dipertahankan. Melalui tradisi ini, toleransi dan kerukunan warga desa bisa terus dipupuk."terangnya.
Reporter : Kallo
Editor : Min
Persembahan tumpeng diberikan sebagai wujud rasa syukur atas berkah yang diberikan Sang Pencipta sekaligus untuk menjauhkan desa dari malapetaka. Tradisi bersih desa di Tulungrejo rutin diadakan satu tahun sekali. Pemerintah Desa (Pemdes) Tulungrejo mengemas acara dengan pengajian. Pengajian diadakan supaya warga terhibur serta tidak lupa nikmat yang diberikan Allah . ” kata Kepala Desa Tulungrejo A.Wahyudiono. kepada Reporter Onairfm
Wahyudiono menuturkan rangkaian ritual bersih desa biasa diawali sejak pagi hingga malam hari di masjid Mbah Nur Wakid yang merupakan orang yang pertama babat desa Tulungrejo. Kegiatan pada siang hari meliputi ritual bersih desa,kirab dan makan bersama sebagai simbol kerukunan warga. Setelah itu, warga juga bisa menyaksikan pengajian dengan penceramah Gus Achmad Muwafig dari Jogjakarta pada malam hari.
Pemdes Tulungrejo berharap kegiatan bersih desa bisa terus dilestarikan. Bersih desa merupakan warisan budaya yang wajib dipertahankan. Melalui tradisi ini, toleransi dan kerukunan warga desa bisa terus dipupuk."terangnya.
Reporter : Kallo
Editor : Min
Via
Adventorial