Dekranasda Kediri gelar peragaan busana batik Di Simpang Lima Gumul
RADIOONAIRFMPARE.COM||KEDIRI || Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan pemerintah kabupaten setempat menggelar peragaan busana Kediri Fashion Batik Festival (KFBF) 2024 di Taman Hijau, area Simpang Lima Gumul (SLG).
Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito mengemukakan ajang ini digelar sebagai bentuk dukungan dari dekranasda dan pemerintah daerah untuk mengangkat produk lokal di Kabupaten Kediri.
"Event ini bisa mengangkat produk lokal hasil kolaborasi dan inkubasi maestro, kreator, dan crafter semakin dikenal masyarakat luas. Tidak hanya regional Jatim tapi juga nasional, bahkan kancah internasional," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang bernilai positif. Pada 2023, kegiatan ini membawa tema "Padma Anindya Kediri" dengan kolaborasi antara pembatik dengan desainer.
Acara ini, kata dia, berlanjut sebab mendapatkan animo yang baik dari masyarakat. Pada 2024 ini, event tersebut mengambil tema "Kadhiri Tutur Wikara". Konsep dasarnya adalah menyapa generasi Z yang bermakna Kediri bercerita tentang pertumbuhan, perkembangan dan berkelanjutan atas era teknologi yang dihadapi generasi Z.
Pihaknya mengatakan, ajang di tahun 2024 ini melibatkan tiga genre yaitu kreator, maestro dan perajin yang disebut crafter. Untuk kreator menggunakan tekstil wastra oleh maestro kemudian juga digunakan oleh crafter untuk menciptakan produk terbaru berupa fashion seperti busana, sepatu, tas, topi dan lainnya.
Dalam gelaran ini, terdapat 41 koleksi fashion ready too wear yang mengusung konsep street fashion, daily fashhion, acticity fashion, dan sport fashion. Koleksi ini juga untuk menstimulasi generasi Z akan produk kearifan lokal yang ada di Kabupaten Kediri.
Selain itu, terdapat 50 batik, kain tenun dan ecoprint yang tersebar di area fashion dan parade wastra tersebut.
Eriani juga mengatakan, pemerintah kabupaten sangat mendukung agar batik kerajinan batik semakin tumbuh. Bahkan, hingga kini sudah ada tiga motif batik yang sudah diakui dan mendapatkan Hak kekayaan intelektual (HKI).
"Alhamdulillah sejak 2021 apa yang kami temukan, motif baru langsung di HKI-kan. Motif batik yang sudah HKI ada tiga, yakni motif gringsing dan lidah api dan padma sangkha," kata Eriani yang juga Ketua PKK Kabupaten Kediri tersebut (Adv/Kominfo)
Post a Comment