Ditengah Gempuran Wisata Baru, Kolam Renang Kedhaton Bendo Pare Kediri Kini Bangkit
RADIOONAIRFMPARE.COM||KEDIRI - Di tengah derasnya persaingan destinasi wisata di Kabupaten Kediri, kolam renang Kedhaton yang berlokasi di Desa Bendo, Kecamatan Pare, terus berupaya bertahan. Kawasan wisata yang sempat menjadi primadona sejak didirikan pada 2018 kini perlahan bangkit, mencoba merebut kembali hati pengunjung yang sempat hilang selama pandemi COVID-19.
Pemilik kolam renang M. Khoirul Anwar yang akrab disapa Gus War kepada AG892, menceritakan bagaimana masa sulit pandemi menjadi pukulan besar bagi keberlangsungan usahanya. Wisata yang dulunya ramai oleh keluarga, anak-anak sekolah, dan komunitas pemancing, tiba-tiba sepi pengunjung.
"Memang dulu tempat ini jadi tujuan utama liburan keluarga di Pare. Tapi, pandemi membuat semuanya berubah. Pengunjung sepi, dan kami sulit untuk melakukan perawatan," kenang Gus War, Sabtu (4/1/2025).
Namun, semangat untuk bertahan membuat Gus War memutuskan melakukan renovasi. Dari pengecatan ulang area kolam renang, pembenahan fasilitas umum, hingga revitalisasi wahana permainan anak, semua dilakukan agar kolam renang Kedhaton kembali menarik perhatian pengunjung.
"Kami ingin memberikan wajah baru untuk kolam renang ini. Harapannya, pengunjung bisa merasa nyaman lagi," imbuhnya.
Salah satu daya tarik Kedhaton yang mulai meredup adalah kolam pemancingan yang dulunya ramai digunakan untuk perlombaan. Kini, kolam itu terlihat kurang terawat, dengan daun bambu kering memenuhi permukaan air. Namun, Gus War berencana menghidupkan kembali area ini dengan beberapa pembenahan dan pemberian aneka jenis ikan.
"Ke depannya, kami akan isi kolam dengan ikan gurami, lele, dan nila. Kami ingin menciptakan suasana baru yang bisa menarik perhatian para pemancing," bebernya.
Sebelum pandemi, kolam renang Kedhaton bisa menarik hingga 1.000 pengunjung setiap harinya. Dua kolam renang di sisi timur dan barat menjadi favorit, terutama bagi keluarga. Di sela-sela menunggu anak-anak berenang, pengunjung bisa menikmati kuliner khas seperti nasi ampok, aneka botok, dan olahan ikan air tawar.
"Dulu suasananya ramai sekali. Bahkan banyak anak sekolah yang ekskul atau membuat acara di sini. Kami ingin momen itu kembali," ujar Gus War.
Meski harus bersaing dengan destinasi wisata baru yang terus bermunculan, Gus War tetap bersyukur usahanya bisa bertahan.
"Memang banyak wisata baru yang viral, apalagi saat puncak gerakan Desa Wisata pada 2022. Tapi kami tetap optimis, dengan pembenahan dan inovasi, Kedhaton bisa kembali menjadi favorit warga Pare dan sekitarnya," tegasnya.(ONAIR/KALLO)
Post a Comment