Pengambilan Air di Sumber Jajar Desa Panjer Warnai Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1221
![]() |
Ket foto tim Redaksi AG892/ Sigit |
RADIOONAIRFMPARE.COM ||KEDIRI - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri memulai rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1221 dengan prosesi pengambilan air dari tujuh sumber di wilayah Bumi Panjalu. Air suci tersebut nantinya akan digunakan dalam ritual pembasuhan sebagai bagian dari perayaan yang puncaknya akan digelar pada 25 Maret 2025.
Salah satu prosesi pengambilan air berlangsung pada Kamis (27/2/2025) di area Situs Adipati Panjer, Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten. Ritual ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai filosofi dan spiritualitas.
Pantauan di lokasi, sejak pagi hari, ratusan warga sudah memadati area sumber untuk menyaksikan pawai kirab yang mengiringi prosesi pengambilan air.
Kirab budaya ini semakin semarak dengan kehadiran penari barong dan dua tumpeng raksasa yang berisi berbagai jenis hasil bumi serta nasi tumpeng. Pawai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang antusias mengikuti jalannya prosesi.
Kepala Bidang Kesenian Disparbud Kabupaten Kediri, Nurvika Maharini, menjelaskan bahwa pengambilan air dari tujuh sumber memiliki makna mendalam sebagai doa bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Kediri.
"Air dari tujuh sumber ini merupakan bagian dari ritual Hari Jadi Kabupaten Kediri. Tujuannya adalah memohon pitulungan (pertolongan) dari Tuhan agar wilayah ini selalu mendapatkan keberkahan dan perlindungan," jelas Nurvika, Kamis (27/2/2025).
Setibanya di kawasan sumber, para sesepuh desa mengenakan pakaian lurik khas Jawa dan memulai prosesi dengan mengambil air menggunakan gayung dari batok kelapa. Air tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kendi, yang nantinya akan digabung dengan air dari enam sumber lainnya.
Ritual ini diakhiri dengan doa bersama sebagai simbol rasa syukur.
Sebagai bagian dari tradisi, masyarakat juga menggelar rebutan tumpeng hasil bumi yang sebelumnya telah diarak keliling desa. Rebutan tumpeng ini dipercaya membawa berkah dan diakhiri dengan makan bersama seluruh warga yang hadir.
Selain dari Situs Adipati Panjer, Nurvika menjelaskan air juga diambil dari enam sumber lainnya, yaitu Sendang Kamulyan di Desa Krecek Kecamatan Badas, Sumber Kembangan di Desa Paron Kecamatan Ngasem, Sumur Makam Gus Miek di Mojo, Sumber Sugihwaras di Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih, serta Sendang Tirta Kamandanu di Menang Pagu. Pengambilan air terakhir akan dilakukan pada 24 Maret 2025 di Sungai Harinjing, Desa Siman, Kecamatan Kepung.
Menurut Nurvika, dua sumber yang selalu menjadi bagian dari ritual setiap tahunnya adalah Sendang Tirta Kamandanu dan Sungai Harinjing, sementara lima lainnya dipilih secara bergiliran dari berbagai sumber air di Kabupaten Kediri.
"Setelah ini air akan disimpan di kantor Disparbud sebelum digunakan dalam prosesi pembasuhan para pimpinan daerah pada puncak acara di Pendopo Panjalu Djayati pada 25 Maret 2025," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Panjer, Suhadi, menjelaskan bahwa sumber air di Situs Adipati Panjer memiliki nilai spiritual tinggi bagi masyarakat setempat. Selain itu, setiap ada acara penting, warga selalu mengadakan selamatan di situs ini sebagai bentuk rasa syukur.
"Tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun untuk menghormati Adipati Panjer yang diyakini sebagai sosok yang membuka dan membangun wilayah ini," ungkapnya.
Reporter : Sigit
Editor : kallo
Post a Comment