Hari Ke Tiga, Tim SAR Akhirnya Menemukan Jasad Perempuan yang Melompat ke Sungai Brantas Kediri
RADIOONAIRFMPARE.COM | KEDIRI - Setelah tiga hari pencarian, tim SAR gabungan menemukan jasad EFA (28), warga Dusun Sonorejo, Desa Getas, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk yang nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke Sungai Brantas di Desa Papar, Kabupaten Kediri.
Kapolsek Papar, Iptu Djuri Winarto mengonfirmasi bahwa EFA ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Brantas wilayah Desa Dawuhan, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, pada Selasa (11/3/2025).
"Setelah pencarian intensif selama tiga hari, tim SAR berhasil menemukan korban saat melakukan penyisiran sungai. Sayangnya, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Iptu Djuri, Selasa (11/3/2025).
Setelah jasad ditemukan, pihak kepolisian segera menghubungi keluarga korban untuk memastikan identitasnya.
Keluarga mengenali korban berdasarkan ciri-ciri fisik, seperti tahi lalat di hidung kanan, tanda lahir di lengan kanan, serta cincin di jari manis tangan kanan yang masih terpasang.
Selain itu, celana jeans biru yang dikenakan korban juga sesuai dengan pakaian terakhir yang ia pakai sebelum menghilang.
"Setelah dicocokkan dengan ciri-ciri yang diberikan keluarga, dipastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah korban berinisial EFA," tambah Iptu Djuri.
Beberapa saksi mata melihat korban berdiri di tepi sungai sebelum akhirnya terjun ke dalam air tanpa ragu.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pihak berwenang, yang kemudian mengerahkan tim SAR untuk melakukan pencarian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diduga mengalami tekanan mental akibat masalah keluarga serta pekerjaannya.
Meski begitu, polisi masih mendalami apakah ada faktor lain yang mendorong korban untuk mengakhiri hidupnya dengan cara tragis ini.
"Dugaan sementara, korban mengalami depresi berat karena masalah pribadi. Namun, kami tetap berkoordinasi dengan keluarga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," ungkap Kapolsek Papar.
Menyikapi peristiwa ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kesehatan mental orang-orang di sekitar mereka.
Jika ada keluarga atau teman yang menunjukkan tanda-tanda depresi, segera ajak bicara atau cari bantuan profesional agar tidak terjadi tindakan nekat seperti ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap orang-orang yang mengalami tekanan mental. Jika ada tanda-tanda depresi, jangan ragu untuk mencari pertolongan," pungkas Iptu Djuri.
Reporter : Sigit
Editor : kallo
Post a Comment