Pengacara Rosy Armitasari Ajak Perempuan Teladani Pikiran RA Kartini
RADIOONAIRFMPARE.COM||KEDIRI - Peringatan Hari Kartini bukan hanya sekadar merayakan sosok pahlawan nasional, tetapi juga sebagai momentum untuk menghormati perjuangan dan semangat RA Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia. Bagi banyak orang, Hari Kartini menjadi simbol dari tekad untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan di semua aspek kehidupan.
Hal ini sangat dirasakan oleh Rosi Armitasari, seorang pengacara perempuan asal Kediri yang kiprahnya di dunia hukum kini semakin dikenal masyarakat luas.
Bagi Rosi, perjuangan Kartini harus terus dilanjutkan, bukan hanya dalam bentuk penghormatan, tetapi juga dalam aksi nyata perempuan masa kini, termasuk generasi muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa.
"Kartini adalah simbol keberanian perempuan untuk berpikir kritis. Di usianya yang muda, Kartini sudah berani menyuarakan ketidakadilan terhadap perempuan dan bangsanya. Dia meyakini bahwa kemajuan bangsa tidak akan tercapai tanpa kemajuan perempuan," ungkap Rosi dengan penuh semangat saat ditemui di kantornya, Senin (21/04/2025).
Rosi, yang kini menjabat sebagai legal di puluhan perusahaan pembiayaan ternama di Kota Kediri, menambahkan bahwa pemikiran Kartini yang menegaskan bahwa Indonesia akan lebih adil apabila perempuan diberi kebebasan untuk bermimpi, memperoleh pendidikan, dan menentukan nasib mereka sendiri, adalah ide yang cemerlang dan relevan hingga saat ini.
Pemikiran tersebut, kata dia, harus dijadikan teladan bagi perempuan masa kini, serta generasi muda yang akan datang.
"Pikiran Kartini sangat terbuka dan menginspirasi. Terbukti kini banyak perempuan yang memegang peran penting, baik di sektor swasta maupun pemerintahan. Di Kota Kediri, kita punya Walikota Vinanda dan Ketua DPRD yang keduanya perempuan. Di Jawa Timur, ada Bu Khofifah yang merupakan orang nomor satu di provinsi ini. Semoga ke depan, semakin banyak perempuan hebat yang menjadi pemimpin bangsa ini," lanjut Rosi.
Namun, Rosi juga mengakui bahwa masih ada anggapan bahwa perempuan hanya terkait dengan peran tradisional seperti di dapur, sumur, dan kasur. Menurutnya, meskipun pandangan ini tidak sepenuhnya salah, perempuan harus mampu menjalani berbagai peran dengan seimbang.
"Justru inilah kekuatan perempuan. Kita tidak boleh melupakan fitrah kita sebagai istri dan ibu untuk anak-anak kita, namun kita juga tidak bisa hanya berpangku tangan menerima nasib. Perempuan harus berani berpikir dan bertindak untuk mewujudkan perubahan," tegas Rosi.
Dikenal sebagai pengacara yang tegas dan kerap memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu, Rosi kembali mengingatkan pentingnya pendidikan bagi perempuan.
Baginya, pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesetaraan dan kemajuan. Perempuan, lanjutnya, tidak boleh ketinggalan dalam hal pendidikan, apapun bidangnya, karena setiap perempuan memiliki potensi untuk bermanfaat, terutama bagi lingkungan sekitarnya.
"Pendidikan adalah hal yang paling penting. Perempuan harus terus mengejar pendidikan dan tidak boleh ketinggalan. Kita harus menjadi perempuan yang bermanfaat, terutama untuk keluarga dan masyarakat," tutup Rosi dengan penuh harapan.
Peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan perempuan Indonesia dalam mencapai kesetaraan dan kebebasan untuk menentukan masa depan harus terus berlanjut.
Melalui contoh-contoh perempuan hebat seperti Rosi Armitasari, generasi muda dapat terus terinspirasi untuk mengikuti jejak langkah RA Kartini dalam meraih kemajuan dan kontribusi positif bagi bangsa.
Reporter: Rohmad
Post a Comment